MALANG, iNewsMadiun.id - Tersangka penggelapan uang investasi sebesar Rp1,7 miliar dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron polisi. Pelaku bernama Soedarsono alias Mboen warga Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini, datanya sudah disebar ke seluruh Indonesia.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, ditetapkannya Soedarsono (57) sebagai DPO karena polisi telah menetapkannya sebagai tersangka. Terduga pelaku dilaporkan seseorang yang mengaku ditipu Soedarsono dengan modus investasi di Koperasi Serba Usaha Lumbung Artho.
"Dia sebagai manajer dalam hal ini selalu mengaku sebagai pemimpin dari koperasi tersebut. Kemudian mengiming-imingi korban supaya berinvestasi di koperasi tersebut. Namun uangnya masuk ke rekening tersangka dan digunakan untuk membeli aset atas nama tersangka sendiri," katanya, Kamis (12/5/2022). Bayu menambahkan, ada satu korban yang melaporkan ke kepolisian dengan kerugian Rp 1,7 Miliar. Tetapi pihaknya masih akan mengembangkan kasus tersebut karena diduga korban yang merupakan nasabah koperasi lebih dari satu.
"Dari satu korban, ada korban lain tapi yang kita dalami yang sudah membuat laporan polisi baru satu itu, kita dalami, kerugian Rp 1,7 miliar," kata dia.
Dari laporan korban polisi kemudian melakukan penyelidikan dan pengembangan. Diketahui terduga pelaku telah melakukan aksinya sejak 2018, hingga akhirnya polisi menetapkan Soedarsono sebagai tersangka pada April 2022. Penetapan sebagai DPO ini dikarenakan yang bersangkutan dua kali tidak memenuhi panggilan karena alasan tidak jelas. "Kami tetapkan DPO sekitar bulan Mei, tetapi sudah kami lakukan dua kali pemanggilan, dan yang terakhir di bulan April yang bersangkutan masih belum hadir," tuturnya.
"Sampai saat ini belum melakukan upaya lebih lanjut yang bersangkutan kita jadikan DPO, dikarenakan sudah kami tetapkan tersangka, dan sudah kami panggil dua kali namun yang bersangkutan tidak bisa hadir, karena alasan yang tidak jelas," tuturnya. Guna mencari keberadaan Soedarsono, Polresta Malang Kota juga telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di daerah lainnya dan kantor imigrasi. Hal ini mengantisipasi agar terduga pelaku kabur ke luar negeri. "Sampai saat ini sifatnya kami hanya bersifat koordinasi, dan kita sudah mengecek terkait password ke imigrasi, apabila ada yang bersangkutan ke luar negeri akan kami infokan. Tapi untuk tindak lebih jauhnya belum ditentukan, kami masih koordinasi lebih lanjut," katanya. iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait