MALANG, iNewsMadiun.id - Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Bagus Prasetya Lazuardi. Pelaku pembunuhan juga telah ditangkap. Tersangka bernama Ziath Zaini (ZI). Ziath Zaini merupakan ayah tiri dari kekasih Bagus Prasetya Lazuardi, berinisial TS.
Dia diketahui merupakan warga Jalan Halmahera RT 1 RW 6 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Pembunuhan sadis tersebut, menyisakan kepiluan di civitas akademika FKUB Malang. Wakil Dekan FKUB Malang, Eriko Prawestiningtyas mengaku, kaget dan tidak pernah menyangka salah satu mahasiswanya menjadi korban pembunuhan.
"Korban merupakan mahasiswa kami, angkatan tahun 2019. Korban sedang menjalani pendidikan profesi dokter, setelah menyelesaikan sarjana strata satunya. Sebelumnya kami mengetahui kejadian ini setelah ramai di media sosial, karena tidak ada laporan yang masuk," tuturnya.
Sementara itu, pasca kejadian pembunuhan sadis itu diungkap Tim Jatanras Polda Jatim, rumah pelaku kini sepi dan tertutup. Para tetangganya tidak mengetahui apabila pelaku sudah menikah, karena selama ini pelaku hanya tinggal bersama ibunya saja. Usai pelaku pembunuhan tertangkap pada Jumat (15/4/2022). Ibu pelaku memilih tidak di rumah dan tinggal di kerabatnya.
Ketua RT 1, Rico Briliant menyebutkan, polisi sempat membawa pelaku ke rumahnya dalam kondisi diborgol. "Saat dibawa ke rumahnya, pelaku memperagakan beberapa adegan, mulai mengambil palu, membuka bagasi motor serta menyimpan palu yang diduga merupakan alat untuk menghabisi korban," ungkap Rico.
Dia menyebut, selama ini pelaku pembunuhan tersebut, dikenal sangat tertutup dan jarang berkumpul dengan warga di sekitar rumahnya. "Dia jarang bersosialisasi dengan tetangga. Sehari-hari tidak pernah ketemu warga, tidak pernah main di kampung," terangnya. Profesi pelaku, diketahui Rico yang tercatat di kartu keluarga sebagai pegawai swasta. Warga juga tidak tahu kalau pelaku sudah menikah, dan menjadi pelaku pembunuhan terhadap kekasih anak tirinya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait