NEW YORK, iNewsMadiun.id - Tiket pergi ke Mars ternyata murah, sekitar Rp 1,4 miliar. Elon Musk menguraikan rencananya membangun kota di Mars "dalam masa hidup kita" pada 2016. Menurut visi miliarder teknologi itu, roket pertama harus mendorong manusia ke Planet Merah pada 2029.
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk. Foto/REUTERS
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mengklaim perkiraan harga tiket USD100.000 (Rp1,4 miliar) untuk naik pesawat ulang-alik ke Mars bisa terjangkau bagi kebanyakan orang. Selama wawancara dengan Chris Anderson, kepala konferensi TED, pada Senin (18/4/2022), Musk mengatakan titik harga harus ditentukan oleh factor ekonomi dan kebutuhan untuk membuat perjalanan Mars cukup terjangkau hingga memikat orang agar terbang ke Planet Merah.
“Jika biaya pindah ke Mars, dengan argumen, USD100.000, maka saya pikir hampir semua orang dapat bekerja dan menabung serta akhirnya memiliki USD100.000 dan dapat pergi ke Mars jika mereka mau. Kami ingin membuatnya tersedia bagi siapa saja yang ingin pergi,” ujar miliarder teknologi itu.
Menyinggung kemungkinan sumber pendanaan, Musk mengatakan itu mungkin termasuk menjual rumah, disponsori pemerintah dan bahkan mengambil pinjaman. Pada 2020, Musk berharap membangun 1.000 Starships SpaceX selama sepuluh tahun ke depan untuk mengirim satu juta orang ke Mars pada 2050 untuk membangun satu kota di Planet Merah. Dia juga menegaskan pada saat itu manusia pertama akan mendarat di Mars dalam enam tahun.
"Itu akan menjadi petualangan yang hebat dan itu akan menjadi salah satu hal paling menarik yang pernah terjadi jika Anda tidak 'tidak mati’,” ungkap dia. Pernyataan ini didahului tweet CEO Tesla dan SpaceX bahwa dia yakin pindah ke Mars suatu hari akan menelan biaya kurang dari USD500.000, meskipun label harga itu "sangat tergantung pada volume".
“Label harga bahkan mungkin di bawah USD100.000, cukup rendah sehingga kebanyakan orang di negara maju dapat menjual rumah mereka di Bumi dan pindah ke Mars jika mereka mau,” ungkapnya.
TED adalah yayasan nirlaba swasta yang berbasis di AS. Organisasi itu terkenal dengan konferensi tahunannya yang bertujuan mempromosikan "ide-ide yang layak disebarkan" dan dihadiri para politisi dan ilmuwan terkemuka dari seluruh dunia.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait