VILNIUS, iNewsMadiun.id - Perang Rusia Vs Ukraina juga memicu konflik energi. Negara-negara Baltik, yakni Latvia, Lithuania, dan Estonia, resmi menghentikan impor gas Rusia per 1 April 2022.
Langkah itu dilakukan Latvia, Estonia dan Lithuania seiring upaya negara-negara Eropa yang mencoba melepaskan diri dari sumber energi Rusia, sebagai bagian dari sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.
“Sejak 1 April, gas alam Rusia tidak lagi mengalir ke Latvia, Estonia, dan Lithuania,” kata CEO Conexus Baltic Grid, Uldis Bariss, seperti dikutip Al-Jazeera, Minggu (3/4/2022). Baltic Grid adalah operator penyimpanan gas alam Latvia.
Dia mengungkapkan, pasar Baltik saat ini dilayani oleh cadangan gas yang disimpan di bawah tanah di Latvia. Langkah itu, dilakukan untuk mematahkan sikap Presiden Vladimir Putin yang berusaha memanfaatkan status Rusia sebagai kekuatan energi bagi eropa termasuk negara-negara Baltik.
Presiden Lituania, Gitanas Nauseda, meminta anggota Uni Eropa lainnya untuk mengikuti contoh Baltik. “Mulai bulan ini, tidak ada lagi gas Rusia di Lithuania. Bertahun-tahun yang lalu negara saya membuat keputusan bahwa hari ini memungkinkan kita tanpa rasa sakit untuk memutuskan ikatan energi dengan agresor,” tutur Gitanas Nauseda.
Seiring dengan sanksi Barat yang menekan ekonomi Rusia, Vladimir Putin memperingatkan anggota Uni Eropa bahwa mereka perlu membuat rekening rubel untuk membayar gas Rusia. Putin mengancam ahwa kontrak yang ada akan dihentikan jika pembayaran tidak dilakukan.
Sementara Amerika Serikat melarang impor minyak dan gas Rusia, UE yang menerima sekitar 40 persen pasokan gasnya dari Rusia pada tahun 2021, tetap mempertahankan pengiriman dari Moskow. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait