MALAM Nisfu Syaban selalu dinantikan kaum Muslimin karena mengandung banyak keutamaan. Bulan Syaban 1443H sendiri dimulai pada Jumat 4 Maret 2022M, dan malam Nisfu Syaban akan jatuh pada 17 Maret sejak bakda magrib.
Malam Nisfu Syaban kerap disebut dengan Lailatul Baro'ah atau malam pengampunan dosa, malam berdoa, dan malam pembebasan. Ini saat semua buku amal ibadah manusia ditutup dan diganti dengan lembaran baru. Oleh karena itu, umat Islam bisa melakukan amalan-amalan yang baik ketika malam Nisfu Syaban.
Setidaknya ada tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban, sebagaimana disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. Simak selengkapnya berikut ini, seperti telah MNC Portal rangkum.
1. Memperbanyak baca Alquran
Salamah bin Kahil berkata:
كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء
"Dahulu bulan Syaban disebut pula dengan bulan membaca Alquran."
وَكَانَ عَمْرٌو بْنِ قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ
"Amr bin Qois ketika memasuki bulan Syaban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Alquran."
Abu Bakr Al Balkhi berkata:
شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ
"Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Syaban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil." (Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab Nomor 92748)
2. Memperbanyak istigfar
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia dengan kesehariannya yang bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah Subhanahu wa ta'ala senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Oleh karena itu, meminta ampunan dengan cara beristigfar sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.
Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan, "Istigfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya. Istigfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran dan hadis. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan."
3. Memperbanyak salawat kepada Nabi
Bulan Syaban bisa diisi dengan memperbanyak salawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Setiap bersalawat sekali kepada Nabi Muhammad, salawat itu akan dibalas sepuluh kali.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
"Barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim Nomor 408)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa siapa saja yang sekali saja bersalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, maka Allah Subhanahu wa ta'ala akan membalas salawatnya sebanyak sepuluh kali.
Maksudnya kata Al Qadhi ‘Iyadh, sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (4: 116), hal yang dimaksud yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberikan ia rahmat dan akan dilipatgandakan karena setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh yang semisal.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala:
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
"Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS Al An’am: 160)
Allah Subhanahu wa ta'ala sendiri telah memerintahkan hamba-Nya bersalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al Ahzab: 56)
Imam Al Bukhari menyatakan bahwa Abul ‘Aliyah berkata, salawat dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk Nabi Shallallahu alaihi wassallam maksudnya dalah sanjungan Allah Ta'ala di sisi malaikat. Salawat dari malaikat untuk Nabi maksudnya adalah doa.
Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan maksud ayat:
أن الله سبحانه أخبر عباده بمنزلة عبده ونبيه عنده في الملأ الأعلى، بأنه يثني عليه عند الملائكة المقربين، وأن الملائكة تصلي عليه. ثم أمر تعالى أهل العالم السفلي بالصلاة والتسليم عليه، ليجتمع الثناء عليه من أهل العالمين العلوي والسفلي جميعا.
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan pada hamba-Nya mengenai kedudukan Nabi Muhammad sebagai hamba dan Nabi Allah di tempat yang tertinggi. Malaikat terdekat akan terus menyanjung beliau. Para malaikat juga mendoakan Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam. Begitu pula Allah Ta’ala memerintahkan pada makhluk yang berada di bumi untuk mengucapkan salawat dan salam kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam. Jadinya, makhluk di langit dan di bumi semuanya menyanjung Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam." (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 225).
Sementara itu dikutip dari Rumaysho, dalam hadis dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Al Mundziri dalam At-Targhib setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan, "Dikeluarkan oleh At-Thobroni dalam Al Awsath dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadis dengan lafaz yang sama dari hadis Abu Musa Al-Asy’ari. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang tidak mengapa."
Demikian perkataan Al Mundziri. Penulis Tuhfatul Ahwadzi lantas mengatakan, "Pada sanad hadis Abu Musa Al-Asy’ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi’ah dan ia adalah perawi yang dinilai dha'if."
Hadis lainnya lagi adalah dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ إِلَّا اِثْنَيْنِ مُشَاحِنٍ وَقَاتِلِ نَفْسٍ
"Allah ‘Azza wa Jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa."
Al Mundziri mengatakan, "Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang layyin (ada perawi yang diberi penilaian negatif atau di-jarh, namun hadisnya masih dicatat)." Berarti hadis ini bermasalah.
Wallahu a'lam bishawab. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait