KIEV, iNewsMadiun.id - UPDATE Perang Rusia-Ukraina. Wilayah Ukraina sudah dibombardir lebih dari 160 rudal oleh Rusia sejak Kamis melalui darat, laut dan udara. Jumlah misil itu merupakan angka yang diberikan pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) dan tim jurnalis yang meliput perang di lapangan.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari kedua pada Jumat (25/2/2022), di mana ledakan mengerikan terdengar beberapa kali di Kiev, ibu kota Ukraina. Menurut pejabat senior pertahanan Amerika, yang dikutip The Washington Post, lebih dari 160 misil Moskow yang digunakan dalam invasi mencakup misil balistik jarak pendek dan jarak menengah. Rusia, lanjut pejabat itu, juga menggunakan misil jelajah, misil permukaan-ke-udara dan misil yang diluncurkan dari laut. Para pejabat Ukraina mengonfirmasi bahwa invasi skala penuh oleh Rusia diluncurkan di setidaknya tiga front.
Pemandangan di langit Kiev, Ukraina, saat dihujani rudal Rusia. Sejak invasi Rusia dimulai Kamis kemarin, Ukraina sudah dihujani lebih dari 160 rudal. Foto/Screenshot BBC
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan rentetan ledakan di Kiev pagi ini adalah hasil dari "serangan roket Rusia yang mengerikan", ketika pasukan Moskow bergerak ke pinggiran kota. Tim jurnalis CBS News di Keiv dan di Kharkiv, dekat perbatasan Rusia di timur negara itu, mendengar tembakan sepanjang hari Kamis. Tim tersebut juga mencatat bahwa Moskow telah meluncurkan sekitar 160 rudal saat pasukannya bergerak ke wilayah Ukraina. Tembakan misil Rusia dimulai Kamis pagi di Ukraina, hanya beberapa saat setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus diluncurkan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina.
Dia meminta pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan menyerah, serta memperingatkan AS dan NATO untuk tidak ikut campur atau mereka akan menghadapi "konsekuensi yang belum pernah dilihat." Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun warga sipil, telah tewas sejak awal serangan Kamis pagi. Sedangkan 316 lainnya terluka. Korban tewas kemungkinan bertambah setelah invasi memasuki hari kedua.
TAWANAN PERANG PERTAMA
Dua tentara Rusia telah ditangkap oleh tentara Ukraina , menurut Tim Intelijen Konflik (CIT),kelompok penyelidik yang berbasis antara Rusia dan Ukraina. CIT memposting gambar dua orang pada hari Kamis (24/2/2022) di halaman Twitter-nya dan menunjukkan senjata yang diduga dimiliki oleh tentara tersebut. "Petugas Pers Angkatan Bersenjata Ukraina Anatoliy Shtefan telah menerbitkan foto-foto dari apa yang tampak seperti tentara Rusia yang ditangkap," bunyi keterangan itu menurut terjemahan dari Google seperti dikutip dari Newsweek.
Tentara yang tidak disebutkan namanya dalam gambar itu tampaknya tidak mengalami cedera serius. Gambar lain menunjukkan senjata yang tampaknya dimiliki para tahanan. Ini termasuk beberapa peluru amunisi, pisau, dan senjata.
Penelitian CIT telah dikutip secara luas dalam beberapa bulan terakhir, termasuk oleh para ahli dari nirlaba CNA, sebuah wadah pemikir yang memberi nasihat kepada militer Amerika Serikat (AS), menurut laporan ABC News. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nicolenko, juga men-tweet gambar para tentara tersebut. "Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny: 'Militer Ukraina telah menangkap tahanan, dua tentara Rusia UNIT 91701 dari resimen infanteri bermotor Yampol," tweet Nikolenko.
ia menindaklanjuti tweet ini dengan menyatakan Rusia menderita kerugian dalam invasi ini. “Musuh menderita kerugian. Empat tank Rusia telah dibakar di jalan lingkar Kharkiv,” tweetnya. "Pasukan Rusia menyerbu perbatasan di wilayah Zhytomyr. Peralatan militer musuh telah menyeberang di pos pemeriksaan Vilcha, militer (Ukraina) dan penjaga perbatasan menerima pertempuran. #RussiainvadedUkraine," sambungnya. Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengeluarkan siaran pers pada hari Kamis, menyusul invasi pasukan Rusia.
"Atas permintaan Kepala Negara, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah memulai prosedur untuk memutuskan hubungan diplomatik sesuai dengan norma-norma yang ditetapkan oleh hukum internasional," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. "Negara kami mengambil langkah ini sebagai tanggapan atas tindakan agresi militer oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina," sambung pernyataan itu. "(Menanggapi) invasi Angkatan Bersenjata Rusia untuk menghancurkan negara Ukraina dan penyitaan secara paksa wilayah Ukraina dengan maksud untuk membangun kontrol pendudukan," bunyi pernyataan itu. Pernyataan ditutup dengan mengatakan negara akan terus membela hak-hak warga Ukraina di Rusia dan telah memulai evakuasi kedutaan Ukraina di Moskow. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait