JAKARTA, iNewsMadiun.id - Profil Aqsanul Qosasi, atau yang biasa dikenal dengan inisial AQ, adalah seorang anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru-baru ini tersandung dalam kasus korupsi terkait penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika pada periode tahun 2020-2022. Kasus ini menarik perhatian publik setelah tim penyidik menyimpulkan bahwa terdapat cukup alat bukti untuk menetapkan AQ sebagai tersangka. Kepala Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi, mengumumkan hal ini dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, pada Jumat (3/11/2023).
Belakangan ini, nama Aqsanul Qosasi menjadi sorotan, terutama setelah namanya muncul dalam persidangan. "Tim penyidik telah mengirimkan surat ke Presiden melalui Jaksa Agung, dan saat ini kita menunggu persetujuan tersebut untuk memanggil saudara AQ (Achsanul Qosasi) sebagai saksi," ungkap Ketut. Nama Aqsanul Qosasi mencuat dalam persidangan kasus BTS 4G ketika Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak Simanjuntak, memberikan kesaksian.
Dalam kesaksiannya, Galumbang menyebut adanya percakapan yang merujuk pada inisial AQ dari BPK. Meskipun awalnya ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut, akhirnya ia mengungkapkan bahwa AQ merujuk kepada Achsanul Qosasi, Anggota III BPK RI. "Kami tengah mengkaji dan mendalami peran yang bersangkutan," ujar Galumbang.
Proses penegakan hukum dalam kasus ini masih berlangsung, dan sepanjang alat bukti yang cukup pasti ditemukan, investigasi akan terus berkembang. Kasus ini terus menjadi perhatian masyarakat dan pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh fakta terkait dengan keterlibatan Aqsanul Qosasi dalam kasus korupsi tersebut.
Profil Achsanul Qosasi
Achsanul Qosasi, yang juga dikenal dengan inisial AQ, adalah seorang Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah menjabat sejak Oktober 2017 hingga saat ini. Sebelumnya, Qosasi memiliki pengalaman sebagai Anggota VII BPK dari tahun 2014 hingga 2017. Lahir di Sumenep, Madura, pada tanggal 10 Januari 1966, Achsanul Qosasi memiliki rekam jejak yang mencolok dalam dunia politik dan perjalanan karirnya.
Aqsanul Qosasi berasal dari keluarga ulama terkemuka di Madura. Setelah kepergian ayahnya, dia melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Achsanul Qosasi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila dan mengembangkan dirinya dengan meraih gelar Magister di Jose Rizal University, Filipina. Perjalanan karirnya dimulai sebagai Direktur Bank Swasta Nasional pada tahun 2004, dan kemudian bekerja sebagai Programme Director di sebuah Lembaga Keuangan Asing pada tahun 2006.
Qosasi selanjutnya terjun ke dunia politik, di mana dia menjadi Wakil Ketua Fraksi FPD Anggota DPR RI dan juga pernah menjabat sebagai Wakil Komisi XI Anggota DPR RI. Selanjutnya, ia dipercaya untuk menjadi Anggota XII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dari Oktober 2014 hingga April 2017. Ia kembali terpilih sebagai Anggota III BPK RI dalam dua periode, yakni dari April 2017 hingga Oktober 2019, dan dari Oktober 2019 hingga sekarang.
Selama menjabat sebagai Anggota III BPK, Qosasi juga mengepalai Dewan Penasehat Masyarakat Ekonomi Syariah, posisi yang diembannya sejak tahun 2012. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Garuda Tani sejak 2008 hingga saat ini. Keberhasilannya di dunia politik dan pemeriksaan keuangan juga sejalan dengan keterlibatannya dalam sepak bola di Indonesia.
Achsanul Qosasi memiliki pengalaman dalam beberapa organisasi sepak bola, termasuk PSSI pada periode 2007-2011, di mana ia menjabat sebagai Bendahara PSSI. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persija Selatan dari tahun 2000 hingga 2013. Keterlibatan Qosasi dalam dunia sepakbola semakin dalam saat ia menjadi Presiden Madura United pada tahun 2016.
Tidak hanya berkarier mentereng, Achsanul Qosasi juga meraih beberapa penghargaan bergengsi, termasuk "The Most Creative People Award" dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) pada tahun 2006, "Financial Assistant Program (FAP)" dari FIFA dua kali pada 2004-2005, "Penghargaan Program Sejuta Rumah untuk Rakyat" dari Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001, dan "Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama" dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019. Profil Achsanul Qosasi mencerminkan perjalanan karir yang cemerlang dan pengabdian dalam berbagai bidang yang beragam.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait