Menginap di Homestay, Wisatawan Perempuan di Raja Ampat Lapor Dicabuli Warga Lokal

Chanry Andrew Suripatty
Wisatawan perempuan asal Jakarta yang diduga menjadi korban pencabulan pemilik homestay saat melapor ke Polres Raja Ampat. (Foto : iNews/Chanry AS)

WAISAI, iNewsMadiun.id - Wisatawan domestik diduga menjadi korban pencabulan dan pelecehan seksual di Desa Wisata Arborek, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia dilecehkan warga desa tempatnya menginap selama berwisata. Kasat Reskrim Polres Raja Ampat Iptu Danny Arrizal Saputra mengatakan, korban berinisial RA tak terima dengan perbuatan tersebut dan melaporkan pelaku berinisial MM ke polisi. 

"Iya benar kami sudan menerima laporan dugaan tindakan pencabulan terhadap seorang wisatawan lokal di Kampung Arborek," ujar Danny kepada wartawan, Senin (5/9/2022).  Menurutnya, kronologi kejadian bermula saat korban menginap di homestay milik pelaku pada tanggal 1 September 2022. Ketika sedang tidur sendirian dalam rumah yang dia sewa, korban didatangi pelaku warga setempat.

"Pelaku MM mengajak korban untuk snorkling, namun ajakan tersebut dia tolak," katanya. Setelah itu, pelaku mengajak korban ke rumahnya untuk transfer data dan video snorkling. Dia beralasan lupa membawa kabel data. Mendengar ajakan pelaku, korban tidak menaruh curiga dan mengikuti pelaku ke rumahnya. 

"Sampai di rumah, pelaku MM memberikan minuman kepada korban RA dan memaksanya agar minum. Saat korban minum, pelaku MM langsung melancarkan aksinya dengan menarik kepala korban dan melakukan tindakan yang tidak pantas di sekitar telinga dan leher korban," ucapnya.

Atas perlakuan tersebut, korban yang saat itu seorang diri pun pasrah dan ketakutan karena pelaku menggunakan cara-cara kekerasan.  "Pelaku kembali melakukan aksinya sehingga korban marah besar dan menepis tangannya," kata Danny.

Tak sampai di situ, aksi pelaku terus berlanjut untuk mencabuli korban yang berusaha keras melawan. Korban yang merasa diperlakukan tidak senonoh langsung bergegas keluar dari rumah pelaku. Kemudian tangannya ditarik dan pelaku mengancam agar korban tidak melapor ke istrinya atau kepada siapa pun soal kejadian tersebut.

"Setibanya di homestay, korban menelepon pengurus homestay bernama Bany untuk membantunya kabur dari desa wisata Aroborek," ujarnya. Korban yang merasa tidak terima dengan perbuatan tak senonoh pelaku kemudian melapor kepada seorang tokoh agama setempat.  "Atas saran Pak Haji Soltief, tokoh agama, kemudian korban melapor ke Polres Raja Ampat," kata Danny. 

Menurutnya, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Polisi akan memanggil terduga pelaku untuk dimintai keterangannya terkait laporan korban.  "Korban RA ini wisatawan domestik asal Jakarta dan telah tiga hari menginap di homestay Desa Wisata Arborek, Raja Ampat," ucapnya.iNewsMadiun
 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network