Profil Oleksiy Vadatursky, Pengusaha Gandum Ukraina yang Tewas Dihajar Bom Rusia

Anton Suhartono
Oleksiy Vadatursky (Foto: Peoples Gazette)

KIEV, iNewsMadiun.id - Salah satu orang terkaya di UkrainaOleksiy Vadatursky, tewas bersama istrinya, Raisa, akibat serangan udara di Kota Mykolaiv. Vadatursky merupakan sosok kunci di balik ekspor gandum Ukraina yang dimulai kembali pekan ini sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu.

 

Pria 74 tahun itu dan istrinya tewas seketika begitu rumahnya dihantam rudal pada Minggu (31/7/2011) malam.

 

Vadatursky merupakan pemilik Nibulon, perusahaan Ukraina yang mengekspor biji-bijian, termasuk gandum, ke seluruh dunia. Nibulon juga membangun banyak fasilitas penyimpanan dan infrastruktur lainnya untuk mengekspor biji-bijian. Tak heran kontribusinya bagi perekonomian dan bisnis Ukraina sangat tinggi. Nibulon juga mencakup armada kapal untuk mengirim biji-bijian ke luar negeri.

 

Dia juga menerima penghargaan Pahlawan Ukraina pada 2007 atas jasanya di bidang ekspor produk pertanian. Tak heran Zelensky menggambarkan kematian Vadatursky sebagai kehilangan besar.

 

Vadaturskyi meninggalkan seorang anak laki-laki, Andriy Vadaturskyi, yang juga seorang politikus.

Berdasarkan laporan Forbes pada Juni 2020, kekayaan Vadaturskyi mencapai 450 juta dolar AS (sekitar Rp6,7 triliun/kurs saat ini) menjadikan dia dalam daftar ke-24 orang terkaya di Ukraina saat itu.

 

Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych menyebut serangan di kotanya, menyebabkan kematian Vadatursky, merupakan kampanye pengeboman terparah yang dilakukan Rusia. Serangkaian serangan rudal di kotanya menghancurkan sebuah hotel, kompleks olahraga, dua sekolah, sebuah bengkel, banyak rumah.

Gubernur wilayah Vitaliy Kim menyebut kontribusi Vadatursky bagi pengembangan industri pertanian, pembuatan kapal, serta pengembangan kawasan sangat berharga.

 

Penasihat Presiden Zelensky, Mykhailo Podolyak, yakin Rusia sengaja menargetkan pengusaha itu. Pasalnya rudal seperti sengata diset untuk menghantam kamar Vadatursky.

"Tidak diragukan lagi," kata Podolyak, dikutip dari BBC, Senin (1/8/2022).

 

Ukraina dan Rusia merupakan pengekspor utama gandum dan biji-bijian lainnya. Gangguan ekspor disebabkan perang menyebabkan harga pangan dunia melonjak.

 

Kedua negara menandatangani kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki pekan lalu, bertujuan untuk meredakan krisis pangan global.

Namun ekspor yang sedianya dimulai pekan lalu terganggu akibat serangan ke Odesa, kota pelabuhan Laut Hitam. Lagi, rencana ekspor tertunda lagi oleh isu pemeriksaan keamanan. Namun pada Minggu kemarin, Turki menyatakan kapal pertama yang membawa gandum diperkirakan meninggalkan Odesa pada Senin pagi.

iNewsMadiun

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network