Aliko Dangote Konglomerat Muslim Terkaya di Afrika Pendiri Dangote Group Miliki Harta Rp208 Triliun

Dinar Fitra Manghiszha
Kisah Aliko Dangote, Muslim Terkaya Afrika Berharta Rp208 Triliun (foto AFP)

LAGOS, iNewsMadiun.id - Aliko Dangote merupakan sosok pengusaha sekaligus pendiri Dangote Group.

Sejak masih duduk di sekolah dasar (SD), Aliko telah memiliki jiwa bisnis karena dirinya selalu mencari peluang bisnis.

Aliko diketahui lahir pada 10 April 1957 di Kano, Nigeria Utara. Dia berasal dari keluarga Muslim kelas atas. 

Menurut Forbes, Aliko memiliki kekayaan mencapai 13,9 miliar dolar AS atau setara Rp208,17 triliun. Dia juga dinobatkan sebagai orang kulit hitam terkaya di dunia.

 

Keberhasilan Aliko dimulai pada tahun 1977, di mana dia meminjam 500.000 naira kepada pamannya, Aminu Dantata untuk memulai Dangote Group.

Aliko memulai berdagang berbagai komoditas mulai dari semen hingga barang-barang pertanian, seperti beras, gula, hingga minyak sayur.

Usaha yang dia jalani sangat sukses, sehingga dia mampu membayar utang pada pamannya dalam waktu tiga bulan setelah memulai operasi.

Kemudian, pada tahun 1999, Aliko mengembangkan sayap bisnisnya ke bidang manufaktur dengan membangun kilang gula dan pabrik tepung. Saat produk gulanya pertama kali muncul di Bursa Efek Nigeria pada 2010, angka penjualannya meningkat empat kali lipat menjadi 450 juta dolar AS atau setara Rp6,73 triliun.

Dangote Group telah bertransformasi berawal dari perusahaan perdagangan kini menjalar ke bidang industri lain, mulai dari pengolahan makanan, manufaktur semen, pengiriman, hingga penyulingan gula.

Tak hanya itu, perusahaan berkembangan dengan memiliki cabang di seluruh negeri, mengekspor kapas, kacang mete, biji wijen, dan jahe ke negara lain.

Dangote Group pun telah berkembang menjadi konglomerat multitriliun, di mana Aliko memiliki pabrik penghasil semen terbesar di Afrika, penyulingan gula terbesar di sub-Sahara Afrika, mengendalikan pasar gula di Nigeria saat ini, dan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 11.000 karyawan.

Operasional perusahaannya pun kini juga berada di Benin, Ghana, Nigeria, Togo, dan Zambia.

 

Aliko menyebut perjalanan bisnisnya tersebut dengan menarik, tetapi dia pun menemui hambatan di sepanjang jalan. Menurutnya, mengatasi tantangan tersebut membutuhkan pemikiran besar dan pendekatan inovatif.

Selain sukses dalam bisnis, Aliko juga dikenal dermawan. Selama bertahun-tahun, dia memulai beberapa proyek filantropi.

Pada 1994, dia mendirikan organisasi amal swasta Aliko Dangote Foundation (ADF).iNewsMadiun.id

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network