YOGYAKARTA, iNewsMadiun.id - Setelah melakukan beberapa olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memintai keterangan para saksi, Polisi akhirnya menemukan fakta baru kasus Klitih yang menewaskan siswa kelas XI siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi menuturkan bahwa korban bersama teman-temannya pergi mencari makan untuk sahur. Lalu, mereka pergi menggunakan 5 sepeda motor dengan 7 orang untuk membeli makan di Jalan Gedongkuning.
"Warungnya cuma sekitar 50 hingga 100 meter dari lokasi kejadian," ujar Ade, Selasa (5/4/2022).
Ia menambahkan bahwa saat itu beberapa di antara mereka masuk ke dalam warung dan lainnya duduk di atas sepeda motor mereka sembari menunggu nasi pesanan.
Tak lama kemudian, dari arah selatan muncul para pelaku menggunakan dua sepeda motor, satu motor ditumpangi 2 orang dan satu motor lain dinaiki 3 orang.
Selanjutnya para pelaku membleyer-bleyer atau digeber dengan memainkan gas sepeda motor mereka saat mendekati para siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta itu.
"Kelompok korban tersinggung dan langsung mengejar pelaku," ujar dia.
Menurut Ade, kelompok SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tersebut tidak mengetahui jika para pelaku berhenti dan menunggu kelompok tersebut. Alhasil, pelaku berhasil melakukan penyabetan terhadap kelompok korban.
Adapun barisan sepeda motor dari para korban yang berada di depan lolos dari sabetan tersebut. Namun nahas, barisan motor kedua di mana korban membonceng terkena sabetan gir.
"Karena korban membonceng, dia tidak siap menghindar sehingga kena mukanya," terang dia.
Mengetahui rekannya terkena sabetan, barisan depan yang awalnya lolos langsung putar balik mendekati korban. Para pelaku langsung tancap gas ke arah selatan meninggalkan TKP.
Usai disabet senjata tajam, korban sempat maju beberapa puluh meter hingga akhirnya terjatuh di depan Balai Kalurahan Banguntapan. Lalu akhirnya ditemukan oleh petugas Sabhara Polda DIY dan Polsek yang tengah berpatroli.
Korban langsung dibawa ke RS Hardjolukito untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawa korban tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia Minggu (3/3/2022) siang.
"Kami tandaskan masih melakukan pendalaman. Kami juga telah melakukan olah TKP berkali-kali dan memeriksa rekaman CCTV serta para saksi," tandas dia.
Editor : Arif Handono