Anak Gagal Masuk SMA Negeri, Sejumlah Orang Tua Geruduk Kantor Cabdindik. Ini Solusinya!

MADIUN,inews Madiun.id - Dikarenakan anaknya gagal masuk SMA Negeri di Kota Madiun, sejumlah orang tua dan wali murid yang berasal dari Kota Madiun, menggeruduk Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Madiun, Senin (30/6/2025).
Mereka berharap ada solusi dari Cabdindik Madiun, agar anaknya dapat diterima di SMA Negeri yang ada di Kota Madiun. Perwakilan orang tua tersebut sempat mengeluhkan masalah Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA, yang dialami oleh para putra putrinya.
Orang tua dan wali murid sempat mengikuti pertemuan tertutup dengan perwakilan Cabdindik selama berjam jam. Sayangnya tak membuahkan hasil sesuai keinginan mereka. pukul 12.30 WIB, ekspresi kekecewaan nampak dari wajah para orang tua tersebut.
"Tidak ada solusi, tidak ada solusi," Ujar Yudi, salah satu orang tua siswa saat keluar dari ruang pertemuan.
Neti Puspitorini, orang tua siswa yang lain mengatakan bahwa semua tahap SPMB sudah dimanfaatkan agar anak anaknya keterima di SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 6. Namun masih belum diterima di SMA Negeri yang dituju.
“Pada tahap ketiga sama sekali tidak tahu bahwa ternyata berdasarkan nilai, sedangkan nilai sudah ada di tahap dua, kenapa di tahapan ketiga yaitu Zonasi atau Domisili, tetap nilai yang diutamakan, sedangkan jarak jadi pertimbangan kedua,” ujar Neti.
Warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun tersebut menilai, penilaian SPMB pada tahapan Zonasi semacam itu, sudah merugikan calon siswa yang berada di sekitar sekolah.
“Calon siswa yang dekat dengan sekolah, tapi nilainya minimum, jadi tidak dapat sekolah. Nilai rendah karena dipotong nilai indeks sekolah.Anak saya daftar di SMA 4,5,6
terlempar semua,” Ungkapnya penuh kecewa
Ia berharap, semua anak asli Kota Madiun mendapatkan bangku di SMA Negeri, serta tidak mencari ke sekolah swasta lain.
“Alasannya karena kami penduduk asli. Mohon dipertimbangkan,” tegasnya.
Ketua DPRD Kota Madiun Armaya, yang hadir langsung mendampingi para orang tua dan wali murid berharap siswa asli Kota Madiun mendapat proporsi tersendiri di SMA maupun SMK Negeri yang ada. Sehingga tidak hanya menjadi penonton dalam penerimaan murid baru tingkat SMA/SMK.
“Warga kami, masyarakat kami yang tinggal di Kota Madiun hanya jadi penonton untuk mendapatkan sekolah. Memang ini dilema, ini akan dikomunikasikan dengan pimpinan. Harapan kami anak didik asli Kota Madiun mendapat proporsi masuk di SMA Negeri ataupun yang SMK. Harapanya bisa mengakomodir kepentingan warga masyarakat Kota Madiun yang ingin sekolah di SMA ini," jelas Politisi Partai Perindo tersebut panjang lebar.
Sementara itu Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Madiun Devy Yuniar, membenarkan bahwa kedatangan para orang tua dan wali murid, meminta solusi karena anak anaknya tidak diterima di SMA Negeri Kota Madiun.
“Calon murid ini tidak diterima lewat SPMB jalur 1, 2, dan 3. Memang kuota untuk SMA Negeri Kota Madiun, dibandingkan dengan lulusan SMP, MTS Kota Madiun itu tentu saja tidak akan mencukupi,” katanya.
“Karena kuota SMA Negeri itu terbatas, bisa dialihkan ke SMK Negeri seperti itu. Kami mengharapkan untuk melirik kembali dan memilah jurusan-jurusan yang ada di SMK,” ujar Devy.
Menurutnya, masih ada kesempatan masuk sekolah negeri karena tanggal 2 sampai dengan 3 Juli, ada jalur terakhir SPMB yaitu jalur domisili tingkat SMK Negeri dengan pagu sekitar 60%. Sehingga harapannya bisa menampung seluruh siswa yang tidak bisa diterima di SMA Negeri.
“Lalu pengambilan domisili itu prosesnya sejak pengambilan PIN awal, yang jelas harus pakai KK, SKL dan sebagainya sudah dipersyaratkan di web SPMB Jatim karena kuncinya di proses pengambilan PIN,” bebernya.
Untuk nilai nilai akademik sekolah, lanjut Devy, diperoleh dari nilai raport murni siswa, dan indeks kumulatif sekolah.
“Itu sudah ada rumusan penghitungannya. Kalau misalnya memang dari Bapak Ibu orang tua tidak menghendaki SMK Negeri misalnya. Ada SMA swasta, kalau terkait dengan biaya, alhamdulillah kemarin itu ada banyak sekali SMA swasta itu yang memberikan beasiswa, baik itu beasiswa full maupun beasiswa sebagian,” terang Devy dengan detail.
Editor : Arif Wahyu Efendi