Nyi Roro Kidul Bosen di Laut, Keliling Madiun Jual Gorengan

SURABAYA, iNewsMadiun.id - Viral. Sebuah video bergambar seorang wanita berpakaian ala Nyi Roro Kidul keliling kampung naik sepeda. Ibu tersebut mengenaikan pakaian seperti putri berwarna hijau, lengkap dengan selendang di pundak, kalung permata di leher serta mahkota yang dihiasi untaian bunga melati. Meski berdandan unik dan menarik, ternyata profesi ibu ini adalah penjual gorengan ini. Untuk melengkapi keunikannya, dia juga memakai kacamata hitam dan naik sepeda angin, lalu berkeliling kampung. Tampilan nyentrik ibu penjual gorengan ini pun mencuri perhatian warga sekitar. Bahkan, beberapa warga terlihat sudah ramai menunggu untuk membeli dagangannya. 

  "Gorengane dideleh ngendi iki. Kono wae ya nisor wi (Gorengannya ditaruh mana ini. Di sana saja ya, bawah pohon," kata perempuan itu saat berkomunikasi dengan pembeli.  Sementara itu, warga lainnya tak kuasa menahan tawa, dan memberi apresiasi atas tampilan nyentrik ibu itu. "Lha kae, ratu pantai selatan teko. Rha lumrah tenan," kata warga lainnya. 

Baca Juga

5 Artis Mengaku Alami Mati Suri, Ada yang Ditemui Kanjeng Ratu Roro Kidul

Informasi yang dikutip dari INews Jatim, penjual gorengan viral ini merupakan warga Klumutan Kabupaten Madiun. Dandanan nyentrik itu sengaja dibuat agar masyarakat atau pembeli terhibur. Selain itu dagangannya juga laris.

 Bahkan, pada video lain, ibu penjual gorengan itu juga terlihat membawa pengeras suara, lalu bernyanyi mengundang pembeli untuk datang.  Video tersebut diunggah akun Instagram @kepoin-trending dan telah mendapat lebih dari 2.000 like dan 163 komentar. Mayoritas mengapresiasi ibu penjual gorengan tersebut. Unggahan tersebut juga mengancumtumkan caption "Kocak, ibu jual gorengan naik sepeda dengan berpakaian putri kerajaan,".  "Salut banget buat ibunya. Gensinya dokalahin demi mencari rezeki halal untuk anak-anak. Sehat terus ya bu..," kata @wulancan90. Sementara @this_abi membuat komentar kocak "Nyi Roro Kidul lagi bosen di Laut,".  Sedangkan @rihot_adam menulis "Pejuang rupiah". 
 

Editor : Arif Handono