get app
inews
Aa Read Next : Presiden Jokowi, Indonesia Siap Menjembatani Komunikasi Rusia-Ukraina

Corona Belum Hilang, Antraks Muncul Kembali. 12 Orang Positif

Sabtu, 12 Februari 2022 | 17:40 WIB
header img
Petugas memeriksa kondisi ternak di Gunungkidul usai ada ternak yang positif antraks. (foto: iNews.id/Kismaya Wibawa)

GUNUNGKIDUL, iNewsMadiun.id - Hati-hati lur. Corona belum hilang, muncul kembali antraks. Sebanyak 12 warga Gunungkidul, Yogyakarta, yang diambil sampelnya, ternyata positif antraks. Hal itu diketahui dari hasil pengujian yang dilakukan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLivet) di Bogor.

 “Dari 26 sampel yang kami kirim hasilnya keluar 12 dan dinyatakan positif antraks,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty dikutip dari iNews Yogya, Sabtu (12/2/2022).  Mereka yang positif ini berasal dari Kapanewon Gedangsari tujuh dan kapanewon Ponjong lima. Untuk ke-12 orang tidak ada pembatasan ruang gerak. Sebab antraks merupakan penyakit zoonosis yang hanya menular dari hewan kepada manusia. Sedangkan penularan antar manusia selama ini belum pernah ada.  “Untuk saat ini kami masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi temuan kasus ini,” ujarnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, drh Retno Widyastuti mengatakan sampai saat ini sudah 17 ternak warga yang dilaporkan mati. Ternak itu sudah dikuburkan, setelah sebelumnya tim medis mengambil sampel untuk diteliti di laboratorium BBVet Kulonprogo.
 

Dari pengujian sampel, ada dua sapi dan satu kambing di kalurahan Gombang yang dinyatakan positif antraks. Selain itu ada satu sapi di Hargomulyo yang juga positif, yang sebelumnya ditemukan mati mendadak. 

 “Kalau ada sapi mati kami minta dikuburkan. Jangan sampai ada yang menyembelih sapi sakit,” ujarnya.  Selama ini warga menjual dan menyembelih sapi dalam kondisi sakit karena tidak ingin merugi. Biasanya warga akan patungan untuk membeli sapi secara beramai-ramai. Kejadian seperti itu telah memunculkan kasus antraks di Gunungkidul.  

Untuk mencegah penularan dilakukan penyemprotan cairan formalin di kandang, pemberian antibiotik pada ternak di zona merah dan zona terdekat terus diberikan. Jika tanah atau kandang sudah negatif anthraks akan segera dilakulan pengecoran, sedangkan untuk vaksin anthraks juga akan segera dilakukan oleh petugas. 
 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut