JAKARTA, iNewsMadiun.id - Sutradara film Avatar 2: The Way of Water James Cameron mengungkap bahwa dari berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai budaya asli, terdapat salah satu suku di Indonesia yang memiliki keterkaitan cukup erat dengan dunia Pandora yang mereka ciptakan, yakni Suku Bajo. Suku yang hidup di perairan ini merupakan inspirasi dalam pembuatan film Avatar 2: The Way of Water.
Suku Bajo. (Foto: Athba)
Dilansir laman Kemendikbud, Suku Bajo dikenal dengan Suku Bajau atau Suku Sama dan merupakan etnis dari Asia Tenggara dengan karakteristik kemaritiman yang kuat. Wilayah penyebaran suku ini pun sangat luas. Mulai Pantai Timur Sabah, Kepulauan Sulu, Pantai Timur Kalimantan, Selat Makassar, Perairan Laut Sulawesi dan Maluku, serta Perairan Laut Nusa Tenggara. Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (23/12/2022), berikut informasi mengenai Suku Bajo.
Mengenal Suku Bajo
Melansir dari indonesia.go.id, menyebutkan bahwa “Bajo” disebut juga sebagai Suku “Si Pengembara Laut”. Hal ini disebut karena profesi mereka sebagai seorang nelayan dan kehidupan mereka yang sebagai penjelajah lautan secara turun-temurun. Bahkan, dengan sebutannya sebagai penjelajah lautan itu, mereka bisa menyelam hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut.
Konon, orang-orang yang tinggal di Suku Bajo terbiasa hidup di atas perahunya. Di sana, mereka hidup secara nomaden. Namun, saat ini justru banyak orang-orang Suku Bajo yang membangun rumah di atas laut yang dangkal. Dalam aktivitasnya melaut, mereka hanya bermodalkan perahu kuno tanpa alat penunjuk arah. Sebagai gantinya, mereka justru mengandalkan posisi bintang.
Menjadi Inspirasi Film Avatar 2: The Way of Water
Dalam perjalanan pembuatan film Avatar 2: The Way of Water, James Cameron, sang sutradara menyebutkan bahwa dia dan timnya telah banyak melakukan penelitian tentang budaya pribumi asli. Alhasil, mereka menemukan terdapat salah satu suku di daerah Indonesia yang erat kaitannya dengan lautan.
“Kami melakukan banyak penelitian tentang budaya Pribumi asli yang sangat erat kaitannya dengan lautan. Kami melihat budaya Polinesia, yaitu budaya perdagangan kuno. Terdapat orang Sama Bajau (sebutan Suku Bajo), yakni orang Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” kata Cameron.
Dalam film Avatar 2: The Way of Water, kehidupan Suku Metkayina (salah satu suku dalam film tersebut) juga tergambar seperti pada kehidupan orang-orang Suku Bajo. Mereka tinggal di tepian laut, di desa yang bernama Awa’atlu.
Mereka terlihat seperti hidup di antara batang pohon dan akar yang besar. Atap-atap rumah mereka terbuat dari anyaman. Juga, dilengkapi dengan sebuah teras seperti rakit yang langsung berhadapan dengan laut.
Sama halnya dengan orang-orang Suku Bajo, penduduk yang hidup di Desa Awa’atlu juga memiliki kemampuan menyelam di lautan. Bahkan dalam waktu yang cukup lama juga.
Cameron mengatakan, dengan adanya film ini penonton diharapkan tidak menganggapnya hanya sebagai demonstrasi teknologi. Akan tetapi, mereka harus percaya bahwa dia dan timnya benar pergi ke Pandora dan merekam semuanya untuk produksi film tentang jalan air ini.
Editor : Arif Handono