Program Inkubator Agripreneur Tebu: Didik Anak Muda Cinta Pertanian, Potensi Penghasilan Menggiurkan
Madiun, iNewsMadiun.id - Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan swasembada gula, dengan produksi yang masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi nasional. Tantangan ini tidak hanya mempengaruhi ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan industri tebu. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, sebuah program inovatif bernama Inkubator Agripreneur Tebu hadir untuk memberikan solusi.
Program ini dirancang untuk melatih dan mendampingi petani muda yang berminat menjadi agri-preneur profesional yang mampu mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif, dan berkelanjutan. Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli, yang akan memperkuat kapasitas mereka dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia.
Program ini terdiri dari beberapa tahapan antara lain : seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, serta pendanaan dan kemitraan. Dimana keseluruhan dari tahapan tersebut saling mendukung untuk menghasilkan petani muda yang siap bersaing dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
Selain memberikan ruang kepada generasi muda agar bisa memaksimalkan potensi diri di bidang usaha pertanian dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, bergabung dalam program Inkubator Agripreneur Tebu juga menawarkan berbagai keuntungan, seperti dukungan penuh untuk usaha mandiri yang memfasilitasi akses kepada teknologi pertanian modern, bibit unggul, dan saranda prasarana yang memadai untuk memulai usaha tani tebu standar tinggi.
Selain petalihan teknis dalam bidang pertanian calon Agripreneur Tebu juga dibekali dengan keterampilan dalam kepemimpinan, kewirausahaan, dan manajemen. Program ini juga memberikan kesempatan kepada Agripreneur Tebu untuk dapat membangun koneksi dan jaringan yang dapat memperluas peluang bisnis dan kolaborasi antar usaha.
Dengan adanya Inkubator Agripreneur Tebu, Indonesia memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang ingin terlibat dalam salah satu sektor strategis yang berperan penting dalam masa depan ketahanan pangan Indonesia.
Mengacu hasil Evaluasi Produksi Akhir Giling gula krisal putih (GKP) Tahun 2023 Per Perusahaan Gula yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan pada 10 November yang lalu, jumlah GKP yang diproduksi seluruh pabrik gula Indonesia pada musim giling tahun 2023 mencapai
2.271.009 Ton dengan rendemen rerata 7,32%.
Dari total produksi nasional GKP tersebut PT Sinegi Gula Nusantara (SGN) memberi kontribusi sekira 33%. Dari sepuluh besar pabrik gula (PG) dengan rendemen tertinggi nasional, PT SGN berhasil memasukkan empat PG, yaitu PG Takalar, PG Pradjekan, PG Wonolangan, dan PG Gempolkerep. Bahkan PG Takalar berhasil mencapai rendemen tertinggi nasional dengan capaian 8,46%.
Pada 2024, produksi dan produktivitas tebu nasional masing-masing sebesar 33,22 juta ton dan 63,78 ton per hektar. Dari total produksi tebu itu, gula konsumsi yang dihasilkan 2,46 juta ton. Pada 2024, produksi dan produktivitas tebu nasional masing-masing sebesar 33,22 juta ton dan 63,78 ton per hektar. Dari total produksi tebu itu, gula konsumsi yang dihasilkan 2,46 juta ton.
Sebelumnya, PT Sinergi Gula Nusantara bersama dengan PT LPP Agro Nusantara telah sukses menyelenggarakan serangkaian program inkubator Agripreneur Tebu Batch 1 di pekalongan. Pada batch ini terpilih 10 peserta terbaik sebagai calon agripreneur tebu yang dilantik langsung oleh bapak Zulkifli Hasan selaku Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian bapak Heri Tri Widarto.
Selain itu, program ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sebagai partner strategis dari program nasional swasemnada gula nasional. Seperti Bank BNI dan Mandiri yang memberikan dukungan berupa program KUR sebagai salah satu solusi bagi petani untuk mendapatkan akses dana untuk keperluan pengembangan usaha. PT Petrokimia (ini jg nama PT-nya dibenerin) juga turut memberikan dukungan melalui Program “Makmur” sebagai wadah sosialisasi dan akses pupuk pertanian sebagai solusi perusahaan BUMN bagi para pelaku usaha pertanian.
Editor : Arif Wahyu Efendi
Artikel Terkait